Warga Resah Cerobong Keluarkan Asap Tebal Berwarna Hitam, Ini Respon PLTU Pangkalan Susu

- Wartawan

Kamis, 5 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi dua cerobong asap PLTU Pangkalan Susu, yang sudah tak mengeluarkan asap tebal berwarna hitam, Kamis (5/9/2024).

Kondisi dua cerobong asap PLTU Pangkalan Susu, yang sudah tak mengeluarkan asap tebal berwarna hitam, Kamis (5/9/2024).

Sumutterkini.com, LANGKATWarga bermukim disekitaran PLTU Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, resah akibat asap tebal berwarna hitam yang keluar dari dua cerobong asap.

Keresahan warga ini terlihat dari salahsatu postingan akun Facebook bernama NoerAssyifa Thuthupank.

Amatan wartawan dari postingan tersebut, ia membagikan video saat asap tebal berwarna hitam saat keluar dari dua cerobong asap milik PLTU Pangkalan Susu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Beberapa hari ini kita dihujani abu PLTU. Sudah gak ragu-ragu perusahaan mengeluarkan abunya. Mana musim hujan. Mungkinkah ini yang menyebabkan penyakit gatal yang susah disembuhkan, ada lagi penyakit ispa, belum lagi paru-paru berbintik, kelenjar getah bening, tumor. Haduh apakah mereka sudah pakai filter kenapa abu yang dikeluarkan cukup besar. Abu ini keluar selama 24 jam,” tulis akun NoerAssyifa.

Menyikapi hal tersebut, Manager PT PLN Indonesia Power PLTU Pangkalan Susu, Hendri Purba angkat bicara.

Hendri mengatakan, pada dasarnya PLTU beroperasi pertama kali start, menggunakan bahan bakar minyak. Dan akan menghasilkan abu atau asap berwarna hitam.

“Namun setelah bahan bakar ini berjalan normal, itukan akan dimasukkan atau diganti dengan bahan bakar batubara. Dan pada saat 50 MW ke atas, bahan bakar ini distop dan murni menggunakan batubara,” ujar Hendri, Kamis (5/9/2024).

“Di sini akan dihasilkan nanti asap yang tidak berwarna lagi. Dan sudah berjalannya sistem penyaringan abu batubara yaitu ISP dan chams yang menyaring debu batubara,” sambungnya.

Baca Juga  Cabuli Anak Usia 9 Tahun di Kota Binjai, Pelaku Dihajar Warga, Terancam 6 Tahun Penjara

Perlu diketahui, Hendri menambahkan saat ini intensitas hujan sangat tinggi. Sehingga tongkang yang berlayar dari sumber batubara yang ada di Kalimantan dan Palembang itu terkena hujan.

“Batubara tersebut lengket dan proses unloading masuk ke banker itu terjadi blocking. Dan blocking ini mengakibatkan MW kita menjadi berkurang dan terpaksa kami menambahkan solar,” ucap Hendri.

Lanjut Hendri solar inilah yang mengakibatkan asap tersebut berwarna hitam, dan itu hanya sesaat, sekitar 1-3 jam.

“Intinya bisa mengatasi blocking tersebut hingga suplai batubara tadi dapat berjalan dengan normal lagi. Dan penggunaan solar tadi kami stop lagi dan menggunakan murni 100 persen batubara. Tak hanya itu produksi listrik yang dihasilkan akan maksimal,” ucap Hendri.

Manager PT PLN Indonesia Power PLTU Pangkalan Susu ini mengimbau kepada masyarakat harap memaklumi kondisi tersebut.

Karena menurutnya, tak bisa dipungkiri karena intensitas hujan yang cukup tinggi, sehingga PLTU Pangkalan Susu tidak bisa mematikan unit.

“Sehingga kami menambahkan bahan bakar untuk memproduksi listrik sehingga tidak jadi pemadaman. Kami berkomitmen untuk siap siaga jika ada blocking kita akan merilis atau membongkar blocking tersebut secara cepat,” ujar Hendri.

“Sehingga penambahan bahan bakar solar tadi distop dan dapat menjadi membakar batubara murni yang meningkatkan produksi listrik kita, pemadaman tidak terjadi dan asap yang dihasilkan tidak berwarna,” tutupnya. (rsy/sumutterkini.com)

Berita Terkait

Dugaan Korupsi Naskah Ujian di Disdik Langkat, Kerugian Capai Setengah Miliar
Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Rampung Desember 2024
Kades di Langkat Elvius Sembiring Sekaligus Tersangka Pembacokan Disebut Ditangguhkan Jaksa
Polisi Akan Periksa Izin Ponpes An Nur di Langkat Usai Santri Bakar Pengurus
Pengajar di Ponpes An Nur Langkat tak Sangka Jika Santrinya Nekat Bakar Pengurus
Prapid Salahsatu Tersangka Kasus Dugaan Korupsi DED pada Disdik Kota Binjai Ditolak Pengadilan
Pembongkar Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat Dilaporkan, Guru Honorer Minta Cepat Diproses
HUT ke-79 TNI di Langkat Berlangsung Meriah, Ifan Seventeen Manjakan Masyarakat Sekitar

Berita Terkait

Minggu, 13 Oktober 2024 - 17:57 WIB

Dugaan Korupsi Naskah Ujian di Disdik Langkat, Kerugian Capai Setengah Miliar

Minggu, 13 Oktober 2024 - 17:53 WIB

Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Rampung Desember 2024

Kamis, 10 Oktober 2024 - 16:16 WIB

Kades di Langkat Elvius Sembiring Sekaligus Tersangka Pembacokan Disebut Ditangguhkan Jaksa

Rabu, 9 Oktober 2024 - 22:24 WIB

Polisi Akan Periksa Izin Ponpes An Nur di Langkat Usai Santri Bakar Pengurus

Rabu, 9 Oktober 2024 - 22:20 WIB

Pengajar di Ponpes An Nur Langkat tak Sangka Jika Santrinya Nekat Bakar Pengurus

Selasa, 8 Oktober 2024 - 20:24 WIB

Prapid Salahsatu Tersangka Kasus Dugaan Korupsi DED pada Disdik Kota Binjai Ditolak Pengadilan

Selasa, 8 Oktober 2024 - 20:16 WIB

Pembongkar Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat Dilaporkan, Guru Honorer Minta Cepat Diproses

Minggu, 6 Oktober 2024 - 22:17 WIB

HUT ke-79 TNI di Langkat Berlangsung Meriah, Ifan Seventeen Manjakan Masyarakat Sekitar

Berita Terbaru

Formetsu Bersatu Dukung Rico Waas Menang di Pilkada Medan

Medan

Formetsu Bersatu Dukung Rico Waas Menang di Pilkada Medan

Senin, 14 Okt 2024 - 14:31 WIB