Sumutterkini.com, Jakarta – FX Hadi Rudyatmo Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP mengungkap isi dua surat yang mana dikirimkan kepada Gibran Rakabuming Raka. Pada surat pertama, FX Rudy memohon Wali Kota Solo itu untuk mengundurkan diri dari PDI Perjuangan dan juga mengembalikan kartu tanda anggota.
Namun demikian, Rudy menyebut bahwa dirinya belum menerima respon surat yang dimaksud sudah pernah dikirimkan tersebut. Hal yang diungkapkan oleh Rudy saat memberikan arahan kepada relawan Ganjar-Mahfud pada Kota Semarang, Jumat, 3 November 2023.
Sementara itu, pada surat kedua, Rudy ingin memperjelas antara posisi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo pada pemilihan umum 2024 nantinya. Rudy menyebut bahwa dirinya ingin Gibran turut membantah isu yang menyebut bahwa Megawati serta Jokowi berdiri di dalam dua kepentingan.
Lebih lanjut, FX Rudy mengaku bahwa dirinya tiada mempermasalahkan perihal Gibran yang digunakan tidak ada memberikan respon terhadap surat yang digunakan dikirimkan oleh DPC PDI Perjuangan Solo tersebut.
Rudy menyebut bahwa langkah yang dimaksud ditempuh dirinya sebagai Ketua DPC PDIP Solo yang disebut merupakan bentuk etika berpolitik. “Biar besok generasi selanjutnya setiap melangkah pakai etika,” ucap dia.
Gibran Bosan
Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka sekaligus Wali Kota Solo kemudian calon duta presiden pendamping Prabowo Subianto tampak bosan ketika ditanya perihal pengembalian Kartu Tanda Anggota PDIP miliknya. Rasa bosan hal itu secara terbuka ditunjukan oleh Gibran seraya mengatur pertemuan dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, yakni FX Hadi Rudyatmo.
“Kok takone yo kui terus. Sesok aku mlebu kantor mbok takoni kui meneh? (Kok ditanyakan terus? Besok saya masuk kantor ditanyain lagi?” kata Gibran saat ditemui seusai mengunjungi sanggar kesenian Padepokan Turonggo Seto pada Dukuh Salam, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 28 Oktober 2023.
Selain itu, dalam merespon surat yang tersebut telah dilakukan dikirimkan oleh FX Rudy selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, Gibran mengaku bahwa dirinya telah lama menerima surat tersebut. Hal yang disebut disampaikan oleh Gibran saat ditemui oleh awak media, seusai menghadiri acara relawan Bolone Mase di dalam Gedung Teater Bhineka Tunggal Ika, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis sore, 2 November 2023.
Respons DPP PDIP
Seperti dilansir dari laman Antaranews.com, dalam merespon polemik pengembalian KTA Gibran, Ahmad Basarah selaku Ketua DPP PDIP menyebut bahwa partainya menunggu etika kebijakan pemerintah Gibran untuk mengembalikan KTA PDI Perjuangan. Menurut Ahmad Basarah, keputusan Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai akan datang calon duta presiden pendamping Prabowo yang tersebut diusung oleh partai lain merupakan perbuatan melenceng dari keputusan PDI Perjuangan yang mengukuhkan Ganjar-Mahfud sebagai bacapres dan juga bacawapres.
“Jadi tanpa adanya surat resmi pemberhentian Mas Gibran dari DPP PDIP, maka sesungguhnya secara etika urusan politik dari dalam hatinya juga dari penilaian umum Mas Gibran sudah keluar dari PDIP Perjuangan itu sendiri,” kata Basarah usai jadwal pertemuan dengan Council of Asian Liberal and Democrat (CALD), pada Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu, 28 Oktober 2023.
Sementara itu, Masinton Pasaribu selaku anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan tidak ada mempermasalahkan jika Gibran Rakabuming Raka belum mengembalikan KTA partai. Lebih lanjut, seperti dilansir dari laman Antaranews.com, Masinton mengatakan bahwa hal yang terpenting dalam urusan politik adalah adab juga etika, bukan cuma sekedar kekuasaan dan juga jabatan.
“Maka pergerakan kebijakan pemerintah itu harus bermuara pada membangun keadaban, bukan sekadar jabatan serta kekuasaan apalagi kekuasaan lalu jabatan dengan menabrak-nabrak aturan. Itu tak benar, itu harus dilawan,” kata Masinton.
RENO EZA MAHENDRA I MUHAMMAD RAFI AZHARI I SEPTIA RYANTHIE I JAMAL ABDUN NASHR
(Cw1/Sumutterkini.com)
Komentar