Tak Sebanding dengan Populasi, Menkes Instruksikan Percepatan Produksi Dokter Spesialis
Sumutterkini.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pentingnya transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan untuk memastikan terpenuhinya produksi dan distribusi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
Pasalnya saat ini, sebut dia, produksi tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis masih menjadi masalah di Indonesia setelah 77 tahun merdeka.
Budi menjelaskan, jumlah dokter yang dihasilkan setiap tahun, tidak sebanding dengan populasi di Indonesia. Menurutnya, setidaknya setiap tahunnya Indonesia harus mampu menghasilkan lebih dari 30 ribu dokter.
Begitu juga di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Pemenuhan fasilitas dapat dilakukan dengan cepat, namun yang menjadi kendala adalah tersedianya dokter spesialis di wilayah tersebut.
“Kemarin saya ground breaking 4 rumah sakit di IKN. Semua yang punya rumah sakit pede bahwa rumah sakitnya akan selesai bulan Juli. Nggak pedenya, cari dokternya apalagi dokter spesialis.” ungkapnya dilansir dari laman Kemenkes, Senin (6/11/2023).
Demikian halnya saat dia mengunjungi RSUD Sepaku di Ibu Kota Nusantara (IKN) beberapa waktu lalu. Budi menemukan bahwa tidak ada dokter spesialis anestesi, spesialis bedah, terlebih spesialis ortopedi. Padahal, spesialisasi itu dibutuhkan akibat tingginya angka kecelakaan kerja. Alhasil Pasien pun harus dirujuk ke Balikpapan dengan jarak tempuh 3 – 4 jam.
“Oleh karena itu, Kita sudah ada terobosan dengan adanya yang Hospital Based, dari 21 prodi Spesialis yang saat ini ada, mau kita mau dorong Kalau bisa nanti 300 Rumah Sakit tipe A dan B dalam waktu yang cepat bisa produksi dokter spesialis. Ini nantinya memudahkan juga menyelesaikan masalah distribusi dari dokter spesialis yang sekarang sangat langka,” jelasnya.
Komentar