Soal Konflik di Laut Natuna, Panglima TNI: Hubungan Diplomatik dengan China Sangat Baik
Sumutterkini.com, JAKARTA – Meski konflik di Laut Natuna belum selesai, Panglima TNI Agus Subiyanto menyampaikan bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dengan China masih sangat baik dalam berbagai kerja sama termasuk ekonomi.
Hal ini disampaikannya kepada wartawan saat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).
“China dengan kita hubungan diplomatiknya sangat baik, dia welcome, kemudian satuan di laut Natuna itu ada satuan terintegrasi. Itu nanti akan saya evaluasi untuk menjawab tantangan apabila terjadi konflik,” katanya Agus.
“Tetapi kan sebelum konflik ada diplomasi militer. Kita diplomasinya baik dengan China, pendidikan, investor (China) masuk ke Indonesia,” sambungnya.
Diketahui, TNI berencana akan membentuk Kelompok Kerja (Pokja) untuk membantu apabila terjadinya konflik. Pokja ini nantinya akan menampung saran-saran dari satuan bawah TNI.
“Nanti kita akan membuat Pokja. Jadi saran-saran dari satuan bawah, tentunya sesuai dengan fit and proper test, nanti pasukan-pasukan terdepan jadwalnya akan saya tingkat kan,” tambahnya.
Diketahui, China merilis peta baru pada Senin, 28 Agustus 2023. Pada peta tersebut China mempertahankan klaimnya yang disebut sebagai sembilan garis putus-putus (nine dash line) dalam kawasan Laut China Selatan.
Di kawasan Laut China Selatan, batas negara China juga mencaplok wilayah sengketa maritim di dalam zona ekonomi eksklusif Malaysia dekat Sabah dan Sarawak, Brunei, Filipina, Indonesia dan Vietnam.
Menanggapi hal ini Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menegaskan posisi Indonesia akan konsisten berpegangan pada Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) tahun 1982.
UNCLOS 1982 sendiri merupakan kesepakatan batas-batas wilayah kelautan yang telah diratifikasi lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia.
(cw2/Sumutterkini.com)
Sumber: Nusantaraterkini.co
Komentar