Sempat Ditolak, Ekshumasi Jasad Ella Nanda Sari yang Tewas Karena Operasi Sedot Lemak Akhirnya Dilakukan

- Wartawan

Senin, 5 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana ekshumasi jasad Ella Nanda Sari Br Hasibuan (30) di tempat pemakaman umum yang berada di Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (5/8/2024).

Suasana ekshumasi jasad Ella Nanda Sari Br Hasibuan (30) di tempat pemakaman umum yang berada di Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (5/8/2024).

Sumutterkini.com, LANGKATPolres Metro Depok melakukan ekshumasi terdahap jasad Ella Nanda Sari Br Hasibuan (30) yang meninggal dunia saat menjalani operasi sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty di Depok.

Ekshumasi ini dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berada di Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (5/8/2024).

Amatan wartawan dilokasi, sejumlah personel kepolisian dari Polres Langkat, Polres Metro Depok, dan Polsek Pangkalan Brandan, sudah berada dilokasi pemakaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahkan beberapa warga yang berada disekitar lokasi tampak mulai memadati pemakaman. Meski begitu, polisi telah memasang garis polisi.

Ekshumasi ini mulanya dikabarkan akan dilaksanakan pada Jumat (2/8/2024) kemarin.

Namun tidak diketahui secara pasti, mengapa ekshumasi batal dilaksanakan.

Apalagi Efrizal Hasibuan (57) paman Ella Nanda Sari sempat menolak ekshumasi ini.

“Sama sekali tidak ada namanya pembongkaran kuburan ataupun otopsi, kami menolak. Pihak keluarga sudah ikhlas menerima apa adanya,” ujar Efrizal, Jumat kemarin.

Lanjut Efrizal, bahkan pihak kepolisian yang hendak melakukan ekshumasi, tidak ada menghubungi pihak keluarga.

Efrizal juga mengaku jika pihak keluarga dan klinik sudah berdamai.

“Pihak keluarga dengan klinik sudah berdamai. Kami memandang mereka mengantar jenazah sampai kemari, dan kami terima dengan ikhlas. Bahkan pihak klinik mengantarkan jenazah sampai ke pemakaman,” ujar Efrizal.

“Dan anak korban ditanggung biaya sekolahnya sampai SMA. Tak hanya itu, ada uang tunai Rp 50 juta yang kami terima dari pihak klinik,” sambungnya.

Disinggung soal isu jika peti jenazah gak boleh dibuka saat tiba di rumah duka, Efrizal membantahnya.

“Kalau soal jenazah katanya petinya enggak boleh dibuka itu bohong. Kami buka dan semua pelayat melihat jasad almarhumah,” ujar Efrizal.

Baca Juga  Piala Presiden 2024 : Kesalahan Sendiri, Jadi PR PSM Makassar Usai Dikalahkan Persib

Dikabarkan sebelumnya, Okta Vivilia, kakak korban mengatakan kematian adiknya sangat mengejutkan karena korban saat itu sehat dan masih berbalas pesan dengannya maupun rekan-rekannya di Kota Medan.

Atas kejadian ini, Okta menduga adiknya menjadi korban dugaan malapraktik klinik kecantikan tersebut.

Sebab, penjelasan dari kuasa hukum klinik kecantikan tersebut dianggap tidak masuk akal.

Belakangan, tewasnya Ella Nanda Sari (30) diduga saat operasi sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty, Depok, berujung damai.

Meski sempat akan melapor ke Polisi, keluarga korban mengurungkan niatnya untuk melanjutkan kasus ini.

Okta Vivilia, kakak korban menjelaskan, pihak klinik sudah lebih dulu berdamai dengan keluarga mereka di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat sehari setelah korban tewas.

Kata Okta, klinik kecantikan WSJ Beauty Depok memberikan uang duka sebanyak Rp 50 juta

“karena pihak klinik dan pihak keluarga yang di Pangkalan Brandan sudah membuat perdamaian. Uang duka Rp 50 juta,”kata Okta Vivilia, Selasa (30/7/2024).

Bukan cuma uang duka, Okta juga menyebut pihak klinik berjanji akan membiayai pendidikan anak korban yang kini berusia 9 tahun hingga berusia 18 tahun.

Selain itu, ada juga kesepakatan dan perjanjian lain yang tidak diungkapkan lebih detail.

“janji membiayai pendidikan anaknya sampai usia 18 tahun. Kemudian membuat perjanjian dan kesepakatan sama kita.”

Okta menerangkan, pihak klinik kecantikan WSJ Beauty Depok sudah menjelaskan kenapa korban tewas.

Katanya, korban diduga tidak jujur saat mau menjalani operasi sedot lemak.

Harusnya dia datang dan istirahat selama 2 hari sebelum operasi.

Ternyata korban diduga datang di hari itu juga saat mau operasi. (rsy/sumutterkini.com)

Berita Terkait

Sosok Syah Afandin Calon Bupati Langkat dan Visi Membangun Tanah Kelahiran
LBH Medan Desak Pj Bupati Langkat Nonaktifkan Kadisdik dan Kepala BKD, Minta Polisi Tahan ke-5 Tersangka
Parah, Gedung DPRD Binjai Bocor saat Pelantikan Anggota Dewan Periode 2024-2029
Bawaslu Kota Binjai Buka Rekrutmen PTPS 397 Orang, Ini Cara dan Syarat Mendaftarnya
Dana Sponsorship Puluhan Juta Rupiah Raib, Pengurus IWO Binjai Desak Bendahara Mundur
Usai Kadisdik dan Kepala BKD Ditetapkan Tersangka Pemkab Langkat Bungkam
Ratusan Guru Honorer Yakini Ada Tersangka Lain Setelah Kadisdik dan Kepala BKD
Kadis Pendidikan dan Kepala BKD Langkat Ditetapkan Tersangka Kasus PPPK, LBH Medan : Tahan Semuanya

Berita Terkait

Rabu, 18 September 2024 - 23:30 WIB

Sosok Syah Afandin Calon Bupati Langkat dan Visi Membangun Tanah Kelahiran

Rabu, 18 September 2024 - 22:53 WIB

LBH Medan Desak Pj Bupati Langkat Nonaktifkan Kadisdik dan Kepala BKD, Minta Polisi Tahan ke-5 Tersangka

Selasa, 17 September 2024 - 18:00 WIB

Parah, Gedung DPRD Binjai Bocor saat Pelantikan Anggota Dewan Periode 2024-2029

Minggu, 15 September 2024 - 22:26 WIB

Bawaslu Kota Binjai Buka Rekrutmen PTPS 397 Orang, Ini Cara dan Syarat Mendaftarnya

Jumat, 13 September 2024 - 22:26 WIB

Dana Sponsorship Puluhan Juta Rupiah Raib, Pengurus IWO Binjai Desak Bendahara Mundur

Jumat, 13 September 2024 - 21:08 WIB

Usai Kadisdik dan Kepala BKD Ditetapkan Tersangka Pemkab Langkat Bungkam

Jumat, 13 September 2024 - 21:04 WIB

Ratusan Guru Honorer Yakini Ada Tersangka Lain Setelah Kadisdik dan Kepala BKD

Jumat, 13 September 2024 - 20:58 WIB

Kadis Pendidikan dan Kepala BKD Langkat Ditetapkan Tersangka Kasus PPPK, LBH Medan : Tahan Semuanya

Berita Terbaru