Sumutterkini.com, LANGKAT – Polres Metro Depok melakukan ekshumasi terdahap jasad Ella Nanda Sari Br Hasibuan (30) yang meninggal dunia saat menjalani operasi sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty di Depok.
Ekshumasi ini dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berada di Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (5/8/2024).
Amatan wartawan dilokasi, sejumlah personel kepolisian dari Polres Langkat, Polres Metro Depok, dan Polsek Pangkalan Brandan, sudah berada dilokasi pemakaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan beberapa warga yang berada disekitar lokasi tampak mulai memadati pemakaman. Meski begitu, polisi telah memasang garis polisi.
Ekshumasi ini mulanya dikabarkan akan dilaksanakan pada Jumat (2/8/2024) kemarin.
Namun tidak diketahui secara pasti, mengapa ekshumasi batal dilaksanakan.
Apalagi Efrizal Hasibuan (57) paman Ella Nanda Sari sempat menolak ekshumasi ini.
“Sama sekali tidak ada namanya pembongkaran kuburan ataupun otopsi, kami menolak. Pihak keluarga sudah ikhlas menerima apa adanya,” ujar Efrizal, Jumat kemarin.
Lanjut Efrizal, bahkan pihak kepolisian yang hendak melakukan ekshumasi, tidak ada menghubungi pihak keluarga.
Efrizal juga mengaku jika pihak keluarga dan klinik sudah berdamai.
“Pihak keluarga dengan klinik sudah berdamai. Kami memandang mereka mengantar jenazah sampai kemari, dan kami terima dengan ikhlas. Bahkan pihak klinik mengantarkan jenazah sampai ke pemakaman,” ujar Efrizal.
“Dan anak korban ditanggung biaya sekolahnya sampai SMA. Tak hanya itu, ada uang tunai Rp 50 juta yang kami terima dari pihak klinik,” sambungnya.
Disinggung soal isu jika peti jenazah gak boleh dibuka saat tiba di rumah duka, Efrizal membantahnya.
“Kalau soal jenazah katanya petinya enggak boleh dibuka itu bohong. Kami buka dan semua pelayat melihat jasad almarhumah,” ujar Efrizal.
Dikabarkan sebelumnya, Okta Vivilia, kakak korban mengatakan kematian adiknya sangat mengejutkan karena korban saat itu sehat dan masih berbalas pesan dengannya maupun rekan-rekannya di Kota Medan.
Atas kejadian ini, Okta menduga adiknya menjadi korban dugaan malapraktik klinik kecantikan tersebut.
Sebab, penjelasan dari kuasa hukum klinik kecantikan tersebut dianggap tidak masuk akal.
Belakangan, tewasnya Ella Nanda Sari (30) diduga saat operasi sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty, Depok, berujung damai.
Meski sempat akan melapor ke Polisi, keluarga korban mengurungkan niatnya untuk melanjutkan kasus ini.
Okta Vivilia, kakak korban menjelaskan, pihak klinik sudah lebih dulu berdamai dengan keluarga mereka di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat sehari setelah korban tewas.
Kata Okta, klinik kecantikan WSJ Beauty Depok memberikan uang duka sebanyak Rp 50 juta
“karena pihak klinik dan pihak keluarga yang di Pangkalan Brandan sudah membuat perdamaian. Uang duka Rp 50 juta,”kata Okta Vivilia, Selasa (30/7/2024).
Bukan cuma uang duka, Okta juga menyebut pihak klinik berjanji akan membiayai pendidikan anak korban yang kini berusia 9 tahun hingga berusia 18 tahun.
Selain itu, ada juga kesepakatan dan perjanjian lain yang tidak diungkapkan lebih detail.
“janji membiayai pendidikan anaknya sampai usia 18 tahun. Kemudian membuat perjanjian dan kesepakatan sama kita.”
Okta menerangkan, pihak klinik kecantikan WSJ Beauty Depok sudah menjelaskan kenapa korban tewas.
Katanya, korban diduga tidak jujur saat mau menjalani operasi sedot lemak.
Harusnya dia datang dan istirahat selama 2 hari sebelum operasi.
Ternyata korban diduga datang di hari itu juga saat mau operasi. (rsy/sumutterkini.com)