Polda Sumut Monitoring Seluruh Rangkaian Pelaksanaan Pemilu Lewat Command Center
Sumutterkini.com, MEDAN – Polda Sumatera Utara (Sumut) terus memantau dan mengupdate setiap perkembangan serta peristiwa yang terjadi dalam proses pemilu di wilayahnya.
Sebelumnya, Polda Sumut telah melakukan kesiapan dalam persiapan kegiatan pengamanan pemilu di tahun 2024 melalui operasi Mantap Brata Toba (OMB) 2023 dan 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita tahu di Sumatera Utara ini ada 10.853.940 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dengan 45.875 Tempat Pemungutan Suara (TPS),” ungkap Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada wartawan di gedung Command Center, Kamis (15/2/2024).
Untuk mengamankan semua itu, sambungnya, maka Polda Sumut menggelar operasi kepolisian Mantap Brata Toba 2023 dan 2024 menggunakan kekuatan sumber daya yang ada baik perlengkapan dan personel.
Dia menjelaskan, personel yang dilibatkan sebanyak 2/3 kekuatan atau 12.980 personel. Personel yang terlibat dalam operasi ini akan melakukan kegiatan, baik pengamanan pada TPS maupun pergelaran pengamanan yang mengamankan Polres dengan rayonisasi pasukan baik Brimob maupun Dalmas.
“Kami berikan gambaran terkait persiapan yang dilakukan untuk mengamankan seluruh wilayah Sumatera Utara,” jelasnya.
Dia menyebutkan, di Polres juga sudah disiapkan 30 personel atau satu pleton sampai dengan 90 personel atau satu SSK. Jumlah keseluruhannya ada 1.098 personel Dalmas untuk mengamankan di masing-masing Polres.
Kemudian, akan diperkuat dari rayonisasi Polda yang terdiri dari Brimob 525 personel, Samapta 324 personel dan sudah berada di seluruh wilayah kabupaten/kota di Sumatera Utara.
“Ada 265 Brimob dengan kualifikasi, ada Jibom, didukung 116 personel Dalmas,” ungkapnya.
Sementara itu, terang Hadi, Command Center berfungsi untuk memonitor seluruh kegiatan-kegiatan terkait pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.
“Di Command Center Polda Sumut ini disiapkan posko operasi. Posko operasi melakukan fungsi komando, kendali, koordinasi dan informasi,” paparnya.
Menurutnya, untuk menjadi sarana komando dan kendali, maka dipersiapkan beberapa aplikasi agar mampu mengetahui dinamika yang ada di lapangan.
“Selanjutnya, di samping CCTV, sumber informasi yang disiapkan untuk mengetahui perkembangan dan melayani masyarakat adalah layanan 110, ini 24 jam baik terkait Pemilu maupun layanan masyarakat lainnya,” tuturnya.
Untuk mendukung itu, imbuhnya, ada aplikasi Early Warning Sistem. Seluruh rencana kegiatan baik Satgas Polres jajaran, semuanya bisa dipantau setiap saat, apa rencana kegiatannya, termasuk hasilnya.
“Bukan hanya sampai di Polda, semua sistem ini juga sampai ke Mabes Polri,” ungkapnya.
Berikutnya, timpal Hadi, yang digunakan adalah aplikasi SOT di seluruh Indonesia. Di mana, selain pergelaran personel yang bisa dipantau, pergelaran TPS juga bisa dipantau melalui aplikasi, baik klasifikasi rawan, sangat rawan hingga kurang rawan, semua terlihat.
“Jadi nanti kalau layer antara personel TPS, itu nanti bisa melihat keberadaan personel yang terdekat dengan TPS atau PPK,” pungkasnya.
(cw2/Sumutterkini.com)
Penulis : Cw2
Editor : Winata