Pendidikan serta Karier Menlu Retno Marsudi, Bacakan Puisi Palestina Saudaraku

Sumutterkini.com – Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, membacakan puisi di tempat aksi bela Palestina di dalam Monas, Jakarta Pusat pada Minggi (5/11/2023). Lewat puisi itu, Retno menegaskan posisi Indonesia untuk terus membela Palestina dari penjajahan Israel

Aksi Retno membaca puisi berjudul ‘Palestina Saudaraku’ itu mendapat sambutan meriah dari massa aksi bela Palestina. Simak profil dan juga biodata Retno Marsudi yang tersebut membacakan puisi dalam aksi bela Palestina berikut ini.

Profil Retno Marsudi

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Instagram/@retno_marsudi)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Instagram/@retno_marsudi)

Retno Lestari Priansari Marsudi lahir pada Semarang, 27 November 1962 sehingga sekarang berusia 60 tahun. Dia adalah pribadi diplomat Indonesia yang digunakan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri perempuan pertama Indonesia yang mana menjabat sejak 27 Oktober 2014 lalu.

Setelah menjabat pada Kabinet Kerja, Retno kembali dipercaya kemudian dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Luar Negeri untuk Kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019. Sebelum menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Retno adalah Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di area Den Haag.

Riwayat Pendidikan & Jejak Karier Retno Marsudi

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Instagram/@retno_marsudi)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Instagram/@retno_marsudi)

Retno Marsudi menempuh lembaga pendidikan dalam SMA Negeri 3 Semarang sebelum akhirnya memperoleh gelar sarjana S-1 Ilmu Hubungan Internasional pada Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1985. Dia lalu meraih gelar S-2 Hukum Uni Eropa dalam Haagse Hogeschool, Belanda.

Setelah lulus, Retno bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia. Retno menjabat sebagai sekretaris satu bidang perekonomian dalam Kedutaan Besar Republik Indonesia dalam Den Haag, Belanda dari tahun 1997 sampai 2001. 

Pada tahun 2001, Retno ditunjuk sebagai Direktur Kerja Sama Intra-Kawasan Amerika-Eropa. Dia lalu dipromosikan menjadi Direktur Eropa Barat tahun 2003.

Selanjutnya tahun 2005, Retno diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia lalu Islandia. Selama masa tugasnya, dia memperoleh penghargaan Order of Merit dari Raja Norwegia pada Desember 2011  yang menjadikannya orang Indonesia pertama yang tersebut memperoleh penghargaan tersebut.

Selain itu, Retno sempat mendalami studi hak asasi manusia (HAM) pada Universitas Oslo. Sebelum masa baktinya rampung, Retno dikirim kembali ke Jakarta untuk jadi Direktur Jenderal Eropa lalu Amerika yang tersebut bertanggung jawab mengawasi hubungan Indonesia dengan 82 negara di area Eropa juga Amerika.

Retno berikutnya dikirim sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda pada tahun 2012. Dia juga pernah memimpin berbagai negosiasi multilateral juga konsultasi bilateral dengan Uni Eropa, ASEM (Asia-Europe Meeting) lalu FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation).

Pada tahun 2017, Retno mendapat penghargaan sebagai agen perubahan di area bidang Kesetaraan Gender serta Pemberdayaan Perempuan. Penghargaan itu diberikan oleh UN Women lalu Partnership Global Forum (PGF). 

UN Women merupakan lembaga PBB yang bertugas memajukan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan. Sementara PGF adalah lembaga non-profit dengan tujuan memajukan kemitraan inovatif bagi pembangunan

Pada 27 Oktober 2014, Retno dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Kabinet Kerja periode 2014-2019. Kemudian pada 23 Oktober 2019, Retno kembali diminta untuk membantu Presiden Jokowi pada susunan Kabinet Indonesia Maju untuk melanjutkan kiprahnya sebagai Menteri Luar Negeri.

Retno Marsudi menikah dengan Agus Marsudi yang dimaksud merupakan orang arsitek lulusan Universitas Delft dan juga Universitas Gadjah Mada. Mereka dikaruniai dua putra bernama Dyota Marsudi lalu Bagas Marsudi. 

Dyota Marsudi yang mana lahir pada tahun 1989 adalah Direktur Eksekutif di area sebuah Perusahaan Modal Ventura. Dia adalah Lulusan INSEAD Paris kemudian Universitas Indonesia. Sementara itu Bagas Marsudi lahir pada tahun 1993 adalah manusia dokter Lulusan Universitas Gadjah Mada, Indonesia. 

Biodata Retno Marsuadi

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Instagram/@retno_marsudi)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Instagram/@retno_marsudi)

Nama lengkap: Retno Lestari Priansari Marsudi
Nama panggilan: Retno Marsuadi
Tempat, tanggal lahir: Semarang, 27 November 1962
Usia: 60 tahun
Profesi: Diplomat
Partai politik: Independen    
Suami: Agus Marsudi (menikah tahun 1988)
Anak: Dyota Marsudi, Bagas Marsudi
Orang tua: Moch Sidik (ayah), Retno Werdiningsih (ibu)
Almamater: Universitas Gadjah Mada, Haagse Hogeschool

Baca Puisi Menyentuh Bela Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Suara.com/Yaumal)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Suara.com/Yaumal)

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hadir dalam Aksi Akbar Bela Palestina di tempat Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Minggu (5/11/2023). Pada kesempatan ini, Retno menegaskan dukungan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina untuk memperkuat kemerdekaannya dari penjajahan Israel.

Retno juga membacakan puisi yang mana dia tulis pada malam sebelumnya di tempat hadapan massa aksi yang tersebut hadir pada Monas hari ini. Puisi itu berjudul “Palestina Saudaraku”. 

Hatiku miris, dikarenakan bocah itu menangis 
Dia terluka, dia tak mampu berkata 
Dia tak tahu di tempat mana bapak dan juga ibunya 
Setiap sepuluhan menit, satu anak wafat di dalam Gaza 
Ribuan orangtua kehilangan anak 
Tak terbilang berapa ribu anak kehilangan orangtuanya 
Setiap tangan tertoreh nama 
Mereka tak ingin mati tanpa penanda 
Rumah merek semata-mata langit 
Kasur mereka itu cuma bumi 
Kapan kekejaman ini akan berhenti? 
Kapan keadilan ini akan menghampiri? 
Aku kemudian Indonesiaku, pantang mundur 
Akan terus membantumu 
Aku kemudian Indonesiaku, akan terus bersamamu 
Sampai penjajah itu enyah dari rumahmu 
Palestina, kau adalah saudaraku 
Dan aku Indonesiaku akan selalu bersamamu

Diketahui aksi ini adalah bentuk kecaman warga Indonesia atas serangan membabi buta Israel ke Palestina. Hingga sekarang sudah ada lebih tinggi dari 3.700 anak jadi korban akibat serangan acak Israel. 

Sejak 7 Oktober 2023, setidaknya sudah lebih tinggi dari 18 ribu rudal yang tersebut diluncurkan dari Israel ke Palestina. Mayoritas korbannya adalah anak-anak juga perempuan.

Kontributor : Trias Rohmadoni

(Cw1/Sumutterkini.com)

Sumber Suaradotcom

Komentar