Sumutterkini.com, LANGKAT – Diduga dibiarkan begitu saja dan tak pernah diberikan tindakan tegas oleh Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, beberapa pabrik kelapa sawit yang berada di Desa Kepala Sungai, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, kerap membuang limbahnya ke sungai.
Hal ini membuat warga yang bermukim disekitar aliran sungai, selalu kena gentah oleh pabrik-pabrik yang tak bertanggungjawab.
“Memang pada awalnya dulu semenjak ada pabrik Kuala Madu, itulah limbah pabrik pertama kami. Jadi itu terus terjadi, bahkan unjuk rasa sampai bawa truk kesana, tapi tidak ada tindaklanjutnya,” ujar Ahmad Helmi warga sekitar, Sabtu (25/5/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjut Helmi, atas kejadian ini membuat warga yang tinggal di pinggir sungai pada umumnya, sangat dirugikan sekali.
“Lebaran kemarin, sampai tamu-tamu kami tutup hidung dan mulut, sankin bau limbahnya,” ujar Helmi.
“Sampai ditanya kenapa gak diproses, capek kami ngadu saya bilang,” sambungnya.
Bahkan biasanya, Helmi menambahkan, pabrik-pabrik tersebut membuang limbahnya jika cuaca sudah terlihat mendung, tanda akan turunnya hujan.
“Tapi ternyata kemarin hujannya gak deras. Jadi hitam air sungai ini, ujar Helmi.
Lebih memprihatinkan lagi, warga Desa Pantai Ganding yang paling berdampak jika limbah sudah dibuang ke sungai.
“Kalau kami biasanya dua hari udah mulai mendingan. Yang kasihan warga daerah Desa Pantai Gading, limbah numpuk di sana karena pasang air laut,” ujar Helmi.
Sedangkan pada waktu itu, dulunya sungai yang berada di Desa Kepala Sungai, Kecamatan Secanggang ini, kerap digunakan warga untuk keperluan sehari-hari.
“Sungai kami ini, bisa dipakai untuk mandi, cuci piring, dan pakaian,” tutup Helmi. (rsy/sumutterkini.com)