Sumutterkini.com – Ketika pasangan berselingkuh atau berzina beberapa pasangan memilih langsung membongkar hal yang pada depan umum kemudian menceraikannya. Bahkan, beberapa anak harus menjadi saksi di tempat antara perkelahian kedua orang tuanya.
Sementara itu, terdapat juga beberapa pasangan justru ada yang digunakan mempertahankan rumah tangganya. Mereka memilih untuk mempertahankan rumah tangganya serta memaafkan kesalahan yang dimaksud sudah pernah pasangan buat.
Hal ini yang digunakan menjadi pertanyaan bagi pasangan, apakah ia harus menceraikan pasangan atau mempertahankan rumah tangganya itu? Lantas sebenarnya bagaimana hukumnya jika pasangan melakukan perselingkuhan atau berzina?
Menanggapi hal tersebut, Buya Yahya menjelaskan, pada dasarnya seseorang berselingkuh bisa jadi lantaran kepleset atau perkara lainnya. Jika mereka itu tidaklah berniat akan hal itu, lalu hati masih kuat untuk mendidiknya, maka itu tambahan baik dibandingkan bercerai.

“Kalau ada orang punya pasangan berzina sanggup jadi dia kepleset. Jika hati masih kuat untuk mendidik dia maka itu sangat lebih lanjut bagus daripada dilepas tanpa didikan,” ucap Buya Yahya dalam video yang diunggah di tempat kanal Youtube Al-Bahjah TV, beberapa bulan lalu.
Buya Yahya menjelaskan, seseorang mungkin akan sakit hati dengan perbuatan pasangannya. Namun, hal ini bisa saja dilihat apakah pasangan hal tersebut menyesal atau tidak. Jika mereka itu menyesal, ini berarti dia mau berubah. Oleh sebab itu, perlu adanya komitmen ulang yang dibangun kembali.
“Sakit hati Iya akibat ada hati ada cinta Makanya harus ada komitmen baru ada perjanjian ada komitmen baru. Maka mendidik sangat lebih lanjut bagus tentunya pasti ada tanda-tanda penyesalan,” jelas Buya Yahya.
Namun, jika kondisinya pasangan tidak ada menyesal atas perbuatannya, maka berpisah lebih banyak baik. Hal ini akibat mempertahankan rumah tangga hanya saja akan menyakiti diri sendiri. Sementara jika pasangan ingin bertaubat, maka sambut dengan baik.
“Kalau pasangan bukan ada tanda-tanda penyesalan ya tidaklah perlu dilanjutkan itu namanya menyiksa diri apalagi dia terang-terangan nggak mau apalagi saling menyalahkan. Tapi kalau ada penyesalan ketahuilah bahwasanya sambutlah kerinduannya untuk taubat Makanya bantu dia untuk bertaubat diterima lagi jika mampu, pada di lokasi ini artinya dapat menyimpan marah dalam hatinya menyimpan sakit hatinya sampai kapanpun,” sambung Buya Yahya.
Kalaupun hubungan itu harus berakhir pada perceraian, maka jangan sampai bercerita mengenai kejelekkan pasangan. Dianjurkan bercerai dan juga tak perlu dijelaskan kepada orang lain atas perbuatan pasangan, apalagi memberitahu anak. Hal itu mirip semata mendidik anak untuk durhaka kepada orang tuanya.
“Kalau tak mampu jangan lebih lanjut baik dicerai tanpa bercerita apapun tidak ada usah disebutkan sebabnya, apalagi jangan cerita ke anak sebab itu mengajarkannya untuk rusak. Jangan mengajarkan anak untuk membenci ayah atau ibunya jadi dia bermusuhan itu berarti mendidik anak untuk menjadi durhaka kepada orang tuanya,” pungkas Buya Yahya.
(Cw1/Sumutterkini.com)
Komentar