Sumutterkini.com, JAKARTA – Mantan pemain Manchester United, Gary Neville, yakin Setan Merah telah membuat keputusan soal masa depan pelatih Erik ten Hag, terlepas apakah bisa membawa klub ke Liga Champions atau tidak.
Neville menilai, gaya bermain klub yang membingungkan dan tidak konsisten di bawah Ten Hag sebagai masalah serius. Teranyar, Man United dipermalukan di kandang, Stadion Old Trafford, oleh Fulham dengan skor 1-2 dalam lanjutan laga Liga Inggris, Sabtu (24/2/2024).
Hasil tersebut pun membuat tren positif empat kemenangan beruntun Man United di Premier League, kasta teratas Liga Inggris, terhenti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait Ten Hag, Neville yakin pemegang saham minoritas baru, Sir Jim Ratcliffe, yang kini memimpin operasional klub, sudah memutuskan kesimpulannya.
Hal itu mengingat tim raksasa, Barcelona, Liverpool, dan Bayern Muenchen pun tengah mencari juru racik baru untuk musim panas ini.
“Saya kira Sir Jim Ratcliffe sudah mengetahui apakah Erik ten Hag akan menjadi manajer musim depan atau tidak,” kata Neville dikutip dari SkySports.
“Saya tidak percaya mereka akan menunggu hingga Mei untuk membuat keputusan itu dan kemudian membiarkan diri mereka kekurangan (terlambat),” ujarnya.
Mantan kapten Manchester United itu menilai, Setan Merah tidak efektif dalam perekrutan dalam 10 tahun terakhir.
“Man United dalam 10 tahun terakhir dalam perekrutan adalah membuat keputusan yang buruk, keputusan yang terlambat, tidak menjadi yang terdepan,” tuturnya.
“Saya kira mereka tidak akan melakukan hal itu, jadi bagi saya, saya kira mereka sudah sampai pada suatu kesimpulan,” ucapnya.
“Mungkin lolos ke Liga Champions atau tidak, mereka akan tetap berpegang pada keputusan itu,” tuturnya.
Neville pun menunjuk pada kurangnya filosofi yang jelas dari Ten Hag.
“Tidak ada orang yang menonton Man Utd, apakah Anda seorang penggemar atau bukan penggemar, yang tahu apa yang mereka coba lakukan setiap minggunya, dan itu adalah sebuah masalah,” katanya.
“Saya kira, akan ada tuntutan pada tingkat performa dan merasa klub sedang menuju ke arah yang benar di lapangan,” ucapnya.
“Ketika level performa seperti ini, sangat tidak konsisten, dan saat pertandingan sangat buruk, Anda akan kalah. Ini masalah besar bagi pelatih,” tutur Neville. (rsy/sumutterkini.com)