Sumutterkini.com – Perang vs terus memanas sejak 7 Oktober lalu hingga memproduksi Tel Aviv terus menggempur .
Pada Selasa (17/10), Rumah Sakit Baptis Al Ahli pada selatan Gaza diserang roket hingga menewaskan tambahan lanjut dari 500 orang lalu melukai ratusan orang lainnya.
Hingga kini, belum diketahui siapa pelaku serangan ke RS Al Alhi lantaran Hamas dan Israel saling menuding satu mirip lain.
Di tengah peperangan di area area Gaza, Israel juga mulai melancarkan operasi juga serangan ke Tepi Barat Palestina
Jadi, apa perbedaan Jalur Gaza lalu Tepi Barat Palestina?
Jalur Gaza lalu Tepi Barat merupakan dua wilayah Palestina yang mana pada masa pada saat ini terpisah oleh wilayah Israel.
Setidaknya lima jt penduduk tinggal dalam area Jalur Gaza juga Tepi Barat. Antara Jalur Gaza dan juga juga Tepi Barat memiliki perbandingan luas wilayah yang mana cukup jauh.
Luas Jalur Gaza adalah 140 mil persegi atau 362 kilometer persegi, sedangkan Tepi Barat seluas 2.173 mil persegi atau 5.628 kilometer persegi.
Jalur Gaza terletak pada sudut barat daya pantai Laut Mediterania lalu berbatasan dengan Mesir di tempat dalam selatannya.
Sementara itu, Tepi Barat terletak pada timur laut yang dimaksud berbatasan dengan Yordania serta sebagian besar Laut Mati.
Palestina merupakan negara yang dimaksud utuh dalam satu wilayah sebelum ada klaim pembentukan negara Israel. Setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa (kini Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB) memberi Inggris mandat untuk mengatur juga juga memerintah Palestina pada 1922.
Selama mandat Inggris itu berlangsung, gelombang eksodus imigran Yahudi terus berdatangan dari Eropa ke Palestina lalu menetap di area tempat sana. Saat itu, Perang Dunia II sedang pecah serta kekerasan terhadap komunitas Yahudi terus meluas di dalam area Eropa.
Sejak itu, ketegangan antara warga Arab Palestina juga Yahudi terus berlangsung. Pada 1947, PBB memutuskan membagi wilayah Palestina menjadi enam bagian yakni tiga wilayah Yahudi (Israel) lalu tiga wilayah Arab (Palestina).
Sementara itu, satu wilayah yakni Yerusalem serta Bethlehem sepenuhnya berada dalam kontrol komunitas internasional.
Menurut Analis Politik Timur Tengah Abdul Sattar Kassem kepada Al Jazeera, PBB saat itu menetapkan wilayah Acre (di dekat perbatasan Lebanon), Beersheba, juga Nazareth sebagai bagian dari Palestina.
Namun, pada praktiknya, pembagian wilayah itu hingga tidaklah sesuai dengan rencana awal PBB hingga hari ini.
“Peta lama itu (PBB) berbeda dengan yang dimaksud mana sekarang kita lihat. Israel menduduki 78 persen wilayah daripada yang mana digunakan semestinya semata-mata sekali 53 persen wilayah (Palestina),” kata Kassem.
Meski PBB telah lama lama menetapkan pembagian, pendudukan milisi Zionis terus meluas lantaran perlawanan pasukan Arab Palestina saat itu lemah. Hingga akhirnya, wilayah Palestina terus tergerus dengan pendudukan Yahudi hingga pada Mei 1948, setelah Inggris membubarkan mandatnya dari wilayah tersebut, para pemimpin Zionis mendeklarasikan negara Israel dalam dalam tanah Palestina secara sepihak.
Deklarasi sepihak ini memicu Perang Arab-Israel pertama yang melibatkan Mesir, Irak, Suriah, Yordania, melawan Israel.
Dalam perang itu, Yordania menduduki serta mencaplok wilayah Yerusalem timur kemudian sekitarnya yang mana pada masa sekarang ini menjadi bagian dari Tepi Barat Palestina. Sementara itu, Mesir menduduki wilayah pada area tepi pantai dalam utara Semenanjung Sinai yang mana mana mencakup Jalur Gaza.
Akibat perang Arab-Israel ini, jutaan warga Palestina pun mengungsi ke wilayah pendudukan Yordania kemudian Mesir ini yang mana hingga pada saat ini menjadi wilayah Palestina yang tersebut mana dikenal dengan Tepi Barat serta Jalur Gaza.
Namun, pada 1967 Israel menduduki Jalur Gaza, Tepi Barat, lalu juga Semenanjung Sinai (Mesir) Perang Enam Hari.
Meski Israel secara bertahap mengembalikan Semenanjung Sinai ke Mesir pada 1979 sebagai negosiasi perdamaian, Israel tetap menduduki Jalur Gaza serta juga Tepi Barat.
Israel secara resmi mencaplok Yerusalem Timur pada 1980, namun menunda aneksasi Tepi Barat dan juga juga Jalur Gaza.
Meski begitu, Israel terus melakukan perluasan pendudukan secara ilegal pada Tepi Barat juga Jalur Gaza hingga saat ini menyisakan wilayah Palestina yang digunakan digunakan semakin sempit.
(Cw1/Sumutterkini.com)
Sumber CNNIndonesia
Komentar