Sumutterkini.com, MAKASSAR – KPU Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) menarik kembali logistik Pemilu 2024 yang dikirim ke wilayah pulau di Kecamatan Sangkarrang Makassar pada Minggu (11/2/2024) kemarin.
Penarikan logistik itu diduga adanya kesalahan prosedur dalam pengiriman di wilayah pulau Kecamatan Sangkarrang, Makassar.
Di mana saat penyalurannya logistik tersebut belum dikemas atau di-packing. Setelah dikemas, KPU Makassar kemudian mendistribusikan ulang logistik tersebut ke Kecamatan Sangkarrang menggunakan dua kapal di Pelabuhan Paotere Makassar, Senin (12/2/2024) petang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapal Motor (KM) Rahmat Kurnia Ilahi mengangkut logistik ke Pulau Barrang Lompa dan Barrang Caddi sedangkan KM Cari Kawan mengangkut logistik ke Pulau Kodingareng.
Pantaun di lokasi sekitar 17.50 Wita, kotak suara yang distribusikan telah dirakit atau dipacking dan disegel kemudian dibungkus plastik bening, padahal sehari sebelumya kotak suara masih terlipat atau belum dirakit.
Meski diguyur hujan, tampak beberapa orang baik dari staf KPU Makassar dan Bawaslu Makassar bahu membahu mengangkat logistik itu ke atas kapal.
Anggota KPU Makassar, Abdi Goncing mengakui jika pendistribusian logistik sehari sebelumnya terjadi kekeliruan makanya logistik yang telah sampai di Kecamatan Sangkarrang ditarik kembali.
“Iye (Iya) makanya kami packing dulu baru di salurkan kembali ke sana. Yang belum dipacking, dipacking dulu baru di distribusikan kembali hari ini,” kata Abdi Goncing kepada awak media, dilansir Kompas.com.
Dia juga mengaku, logistik yang didistribusikan kemarin belum disegel sehingga pihaknya menarik kembali logistik tersebut.
“Iye (iya) belum disegel karena belum dipacking. Makanya kita packing ulang kemudian disegel,” tuturnya.
Lebih lanjut Abdi menjelaskan, kemarin logistik tidak dipacking sebelum dikirim, untuk mengefisienkan tempat di atas kapal agar tidak terlalu banyak memakan tempat.
“Alasan pertama untuk efisiensi, ketakutannya kita ketika kita sudah susun atau kita sudah packing itu nantinya ditakutkan ada penyok atau apa, karena kondisi cuaca cuman karena ternyata ada miskomunikasi disitu sehingga kami harus menariknya kembali,” ujarnya.
Namun Abdi mengaku tak mengetahui pasti berapa jumlah logistik yang ditarik kemudian dikirim ulang ke Kecematan Sangkarrang.
“Saya lupa berapa jumlahnya yang ditarik tadi, khusus kecamatan Sangkarrang saja karena untuk wilayah pulau lain misalnya Pulau Lae-lae, Lakkang itu juga besok baru kita distribusikan karena statusnya kelurahan karena dekat semuanya sama kita packing kemudian kita distribusikan,” jelasnya.
Abdi berharap pengiriman logistik ke pulau berjalan aman dan lancar hingga sampai ke lokasi tujuan.
“Kita berdoa mudah-mudahan perjalanan selamat sampai tujuan lah, perkiraannya (sampai) malam,” tandasnya.
Terkait kelalainnya ini, Abdi mengaku ditegur oleh KPU Provinsi karena adanya kesalahan prosedur dalam pengiriman di wilayah pulau Kecamatan Sangkarrang.
“KPU Provinsi (Sulsel) disampaikan ke kami kalau kita melakukan hal yang di luar koordinasi akhirmya kita tindaklanjutilah apa yang disampaikan ke kami,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Kordinator Divisi Pencegahan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar Risal Suaib mengatakan telah menegur KPU Makassar terkait logistik yang tidak dipacking.
“Dari awal kami sudah menyampaikan tetapi bukan kewenangan kami untuk menghentikan proses pendistribusian Risal mengatakan, berkaitan dengan agenda pendistribusian logistik tersebut itu kewenangan ada di KPU Makassar. Kehadiran Bawaslu pada saat itu adalah untuk melakukan tugas pengawasan sekaitan dengan agenda pendistribusian logistik ke setiap wilayah,” tuturnya. (rsy/sumutterkini.com)