Sumutterkini.com – Direktorat Intelijen Militer (DRM) mengklaim ledakan yang dimaksud hal tersebut terjadi pada tempat rumah sakit di bukan disebabkan oleh serangan rudal Israel.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (21/10), badan hal yang disebut mengungkap kemungkinan besar ledakan itu disebabkan oleh roket Palestina yang digunakan dimaksud gagal ditembakkan.
Para pejabat Palestina mengatakan 471 orang tewas dalam ledakan dalam Rumah Sakit Al-Ahli al-Arabi pada Selasa (17/10). Kementerian Kesehatan Gaza menyalahkan serangan udara Israel, sementara Israel mengatakan bahwa ledakan hal itu disebabkan oleh peluncuran roket yang tersebut hal tersebut gagal oleh para militan.
“Tidak ada yang mana mana memungkinkan kita untuk mengatakan bahwa itu adalah serangan Israel, tetapi kemungkinan besar (skenario) yang mana hal tersebut paling mungkin adalah roket Palestina yang tersebut mengalami insiden penembakan,” kata DRM, Jumat (20/10).
Sebuah laporan intelijen AS menilai bahwa Israel bukan bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Intelijen itu juga memperkirakan jumlah keseluruhan total korban tewas mencapai 100-300 orang.
Menurut DRM, kawah yang dimaksud mana terkena dampak terlalu kecil untuk disebabkan oleh rudal Israel.
“Hipotesis yang mana paling mungkin adalah roket Palestina, yang meledak dengan muatan sekitar 5 kilogram,” kata DRM.
Ia menambahkan kelompok-kelompok Palestina mempunyai roket berkaliber kecil dengan daya ledak seperti itu.
Sebagai informasi, DRM pada umumnya tidaklah merilis informasi semacam ini. Akan tetapi atas instruksi Presiden Prancis Emmanuel Macron, DRM memutuskan untuk mempublikasikan temuannya sebab adanya perbedaan pendapat tentang siapa yang mana dimaksud bertanggung jawab atas ledakan itu.
Analisis ini mengesampingkan berbagai kemungkinan, termasuk pecahan dari sistem pertahanan udara Iron Dome Israel atau rudal yang tersebut dimaksud dicegat sebagai penyebabnya.
Sebagian analisis didasarkan pada materi sumber terbuka mulai dari kerusakan struktural ringan di dalam dalam RS, termasuk beberapa jendela yang tersebut mana pecah, beberapa kendaraan yang tersebut yang hancur, juga relatif terbatasnya keberadaan barang-barang sipil di area area lokasi ledakan.
DRM mengungkap tidak ada ada dapat memberikan titik keberangkatan yang tersebut mana tepat dari roket yang mana gagal yang dimaksud disebut kemudian tidak ada ada menyalahkan kelompok tertentu.
Kendati menolak untuk memperkirakan total korban tewas, tetapi DRM mengatakan bahwa kemungkinan kurang dari 471 orang mengingat dampaknya.
Israel sudah pernah membalas serangan Sabtu (7/10) oleh orang-orang bersenjata Hamas yang tersebut dimaksud menewaskan 1.400 warga Israel dengan bersumpah untuk menghancurkan kelompok tersebut, menyebabkan 2,3 jt orang yang tinggal dalam dalam Gaza terkepung.
Serangan-serangan terhadap daerah kantong yang digunakan telah terjadi lama menewaskan tambahan dari 4.100 orang serta menyebabkan tambahan tinggi dari satu jt orang kehilangan tempat tinggal. Israel juga dilaporkan tengah mempersiapkan serangan darat.
(Cw1/Sumutterkini.com)
Sumber CNNIndonesia
Komentar