Hujan Disertai Angin Selama Dua Hari, 30 Jenazah di Pemakaman Boyolali Longsor

- Wartawan

Kamis, 25 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi pemakaman di Dukuh Tumut, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang mengalami longsor pada Jumat (19/1/2024).(Istimewa)

Kondisi pemakaman di Dukuh Tumut, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang mengalami longsor pada Jumat (19/1/2024).(Istimewa)

Sumutterkini.com, JATENGPemakaman di Dukuh Tumut, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Merbabu longsor pada Jumat (19/1/2024).

Akibatnya, sebanyak 30 jenazah baik dalam bentuk kerangka maupun masih berkafan dan peti mati ikut terbawa longsor.

Camat Selo Bambang Suratno membenarkan kejadian longsor di pemakaman Dukuh Tumut. Sebelum terjadi longsor, di daerah itu dilanda hujan selama dua hari tanpa henti disertai angin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kejadian itu bersamaan dengan longsornya tebing di Jalan Solo-Selo-Borobudur (SSB) Dukuh Tritis, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

“Kejadiannya malam Jumat (Kamis malam). Jadi hujan dimulai pada hari Rabu. Rabu itu sudah hujan tidak henti disertai angin sampai kejadian itu (longsor),” kata Bambang dikutip dari Kompas.com, Kamis (25/1/2024).

Dia mengatakan lokasi pemakaman berada di tebing. Diduga tanah tidak kuat menahan beban karena pemakaman itu banyak dibangun nisan dan cungkup akhirnya mengalami longsor.

“Karena posisi makam di tebing ditambah lagi dengan nisan sama di situ ada cungkup. Menambah beban tanah akhirnya tidak kuat menahan beban akhirnya longsor. Di situ ada 30 jenazah baik dalam wijud kerangka maupun dalam masih berkafan maupun peti mati itu ikut terdampak,” ungkap dia.

Bambang mengatakan 30 jenazah dalam bentuk kerangka maupun masih berkafan telah kembali dimakamkan oleh warga secara massal.

Baca Juga  Indonesia Vs Jepang, Pemain Siap Jalankan Keinginan STY, Demi Sejarah Garuda

Warga menggali tanah untuk memakamkan kembali jenazah atau kerangka terdampak longsor.

“Jenazah dalam bentuk kerangka muapun masih berkafan dimakamkan kembali warga secara massal. Jadi satu lubang untuk beberapa kerangka dan beberapa jenazah,” terang dia.

Bambang menambahkan ada beberapa peti mati dan kerangka jenazah tidak ikut longsor, namun terlihat. Beberapa kerangka jenazah dan peti mati itu dibiarkan tidak ikut diambil karena berpotensi longsor.

“Makanya hanya ditutupi plastik (untuk menutupi beberapa kerangka jenazah dan peti mati yang terlihat),” terang Bambang.

Mengingat hujan diperkirakan masih akan terus terjadi, pihaknya meminta kepada warga yang anggota keluarganya ada yang dimakamkan di pemakaman itu untuk mengganti nisan atau cungkup dengan patok.

“Kemarin saya ke warga itu untuk nisan-nisan yang berat diganti patok. Jadi tidak nisan besar-besar. Kemudian untuk cungkupnya tidak terbuat dari semen. Kemarin saya anjurkan untuk dibongkar,” terang Bambang.

Bambang menerangkaan longsornya pemakaman di Dukuh Tumut, Jrakah, Selo baru pertama kali terjadi. Pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali.

“Baru pertama kali ini (pemakaman longsor). Karena memang curah hujan tinggi dan beban berat nisan dan cungkup. Kemarin sudah kita laporkan ke BPBP,” katanya. (rsy/sumutterkini.com)

Berita Terkait

Mantan Gubernur Jabar Dikabarkan Meninggal Dunia, Kadiskominfo : Masih Dirawat
Tarif Baru Tol Sigli-Banda Aceh Mulai Berlaku Tanggal 12 September 2024
Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang, Ini Respon Jokowi
Meski Pemerintahan Beralih ke Prabowo, Jokowi Pastikan Kerjasama Indonesia dan Afrika Berlanjut
Pejabat di Bogor Diamankan KPK, PJ Bupati : 1 Sopir dan 4 PNS, Salah Satunya Kadis
Ketua KPU RI Dipecat Kasus Asusila, DKPP Sebut Hasyim Asy’ari Ubah PKPU Agar Dekati Korban
BKKBN Sumut Raih Juara Favorit Tingkat Nasional Kategori PLKB Non ASN 
BNPB: 50 Hektar Lahan di Gunung Bromo Terbakar

Berita Terkait

Jumat, 27 September 2024 - 22:43 WIB

Mantan Gubernur Jabar Dikabarkan Meninggal Dunia, Kadiskominfo : Masih Dirawat

Rabu, 11 September 2024 - 23:25 WIB

Tarif Baru Tol Sigli-Banda Aceh Mulai Berlaku Tanggal 12 September 2024

Selasa, 10 September 2024 - 22:31 WIB

Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang, Ini Respon Jokowi

Minggu, 1 September 2024 - 21:16 WIB

Meski Pemerintahan Beralih ke Prabowo, Jokowi Pastikan Kerjasama Indonesia dan Afrika Berlanjut

Kamis, 25 Juli 2024 - 23:19 WIB

Pejabat di Bogor Diamankan KPK, PJ Bupati : 1 Sopir dan 4 PNS, Salah Satunya Kadis

Rabu, 3 Juli 2024 - 22:48 WIB

Ketua KPU RI Dipecat Kasus Asusila, DKPP Sebut Hasyim Asy’ari Ubah PKPU Agar Dekati Korban

Sabtu, 29 Juni 2024 - 13:16 WIB

BKKBN Sumut Raih Juara Favorit Tingkat Nasional Kategori PLKB Non ASN 

Senin, 24 Juni 2024 - 09:57 WIB

BNPB: 50 Hektar Lahan di Gunung Bromo Terbakar

Berita Terbaru

Formetsu Bersatu Dukung Rico Waas Menang di Pilkada Medan

Medan

Formetsu Bersatu Dukung Rico Waas Menang di Pilkada Medan

Senin, 14 Okt 2024 - 14:31 WIB