Sumutterkini.com, JAKARTA – Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menyebut kepercayaan dirinya meningkat menjelang Olimpiade Paris 2024.
Gregoria meraih perunggu menjadi atlet Indonesia pertama yang mendapat medali Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Perancis, Minggu (5/8/2024).
Atlet yang disapa Jorji itu mengatakan, ia sempat merasa tegang karena atmosfer Olimpiade berbeda dari turnamen yang biasa ia ikuti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jujur dari awal ketegangan yang saya rasakan itu berbeda dengan pertandingan biasanya,” kata Gregoria kepada media di Bandara Soekarno-Hatta, dikutip dari Kompas.com, Jumat (9/8/2024).
“Karena bisa dibilang Olimpiade ini adalah turnamen yang sangat tinggi untuk bulu tangkis karena diadakan 4 tahun sekali. Jadi, pasti targetnya juga enggak main-main,” ujarnya.
Akan tetapi, Gregoria merasa kepercayaan dirinya meningkat menjelang Olimpiade dimulai. Ia optimistis menatap pesta olahraga terbesar di dunia ini karena punya persiapan yang matang.
“Cuma setelah waktu berjalan, persiapan yang bagus, saya rasa di beberapa minggu sebelum bertanding saya merasakan kepercayaan diri,” imbuhnya.
“Mungkin dari latihan juga persiapannya cukup bagus dan itu membuat saya lebih percaya diri untuk bertanding di Olimpiade,” kata Gregoria.
Gregoria dalam perjalanannya berhasil mengalahkan Kim Ga-eun (Korea Selatan) dengan skor 21-4, 8-21, 23-21 untuk lolos ke perempat final.
Tren positifnya berlanjut dengan menang dua gim langsung 25-23, 21-9 atas Ratchanok Intanon (Thailand).
Gregoria terhenti di semifinal setelah kalah 21-11, 13-21, 16-21 dari unggulan pertama asal Korea Selatan, An Se-young.
BWF lalu memastikan Gregoria meraih perunggu setelah Carolina Marin (Spanyol) yang cedera saat melawan He Bing Jiao (China) mundur dan laga perebutan perunggu tak akan dimainkan.
Gregoria mengatakan bahwa persaingan di tunggal putri sangat ketat untuk meraih medali Olimpiade Paris 2024. Meski begitu, Gregoria merasa permainannya juga meningkat sejak fase grup hingga semifinal.
Hal itu menjadi salah satu hal yang ia syukuri selain raihan medali perunggu.
“Kalau untuk persaingan bisa dibilang tunggal putri sekarang sangat ketat. Dari negara mana pun punya kesempatan utnuk dapat medali,” katanya.
“Tapi bersyukurnya kemarin di round awal sampai semifinal, saya rasa performanya makin meningkat. Jadi, itu salah satu hal yang bisa saya syukuri di turnamen kali ini,” ucapnya. (rsy/sumutterkini.com)