Cawapres Tak Paham Konsep Energi, Nusron Wahid: Saya Khawatir Disetir Negara Asing
Sumutterkini.com, JAKARTA – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Nusron Wahid menilai cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak paham dengan konsep energi yang menjadi salah satu tema debat Pilpres keempat atau debat cawapres jilid II.
Nusron mengatakan Cak Imin yang tidak memahami tentang energi pada akhirnya tidak bisa menjawab pertanyaan dari Gibran Rakabuming Raka soal Lithium Ferro-Phosphate (LFP). Dia menyebut akan sangat berbahaya jika Indonesia dipimpin oleh orang yang tidak paham dengan energi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini justru akan menjadi bahaya ke depan kalau kemudian menjadi pemimpin nasional. Karena kebijakan energi saya khawatir nanti akan disetir oleh negara asing atau oleh market asing sehingga kita akan salah dalam mengambil keputusan energi,” kata Nusron dalam jumpa pers di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, mengutip Nusantaraterkini.co, Senin (22/1/2024).
Nusron menegaskan dalam bidang energi, Lithium Ferro-Phosphate sudah menjadi pengetahuan umum. Politisi Partai Golkar ini menyebut Gibran juga menyampaikan dengan sangat jelas ketika bertanya Lithium Ferro-Phosphate.
“Tapi Cak Imin lagi-lagi karena tidak memahami konsep sehingga menganggap ini adalah tebak-tebakan, singkatan dan sebagainya. Susah kalau memang ngomong orang yang tidak mengetahui substansinya ini serba susah,” tegasnya.
Nusron merasa heran pertanyaan tentang Lithium Ferro-Phosphate dianggap sebagai tebak-tebakan dan dianggap tidak ada kaitannya dengan kebijakan Indonesia dalam bidang energi. Padahal, kata dia, Lithium Ferro-Phosphate kerap dikampanyekan Thomas Lembong yang merupakan co-captain Timnas Anies-Muhaimin.
“Ini produk turunan baterai yang dimunculkan oleh China sebagai saingan daripada nikel. Yang sebetulnya kampanye ini adalah kampanye antikebijakan penyetopan ekspor nikel yang ada di Indonesia. Yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, yang di mana ekspornya itu akan dijadikan untuk bahan baku untuk kepentingan hilirisasi,” ujarnya.
Nusron menilai kampanye Thomas Lembong terhadap LFP telah mendeskreditkan Indonesia yang mengambil sikap menyetop ekspor nikel demi kepentingan hilirisasi. Dia juga menilai Thomas Lembong telah menyesatkan logika karena menyebut dampak penghentian ekspor nikel akan terjadi kelebihan pasokan dan tidak akan laku karena baterai di luar negeri sudah memakai LFP.
“Ternyata di luar negeri baterai itu masih menggunakan energi berbasis nikel tidak LFP. Termasuk Tesla itu sendiri masih menggunakan beterai berbasis nikel,” ungkapnya.
“Jadi kalau ini kemudian dikatakan tebak-tebakan oleh mas Muhaimin ya tebak-tebakan apa? ini adalah sesuatu yang sifatnya substantif, ini menyangkut masa depan energi Indonesia. Itu yang ditanyakan oleh mas Gibran kepada Cak Imin,” pungkas Nusron.
(cw2/Sumutterkini.com)
Penulis : Cw2
Editor : Winata
Sumber Berita : Nusantaraterkini.co